REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengklaim jumlah kasus malaria di wilayahnya mengalami penurunan pada 2014 dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) ATM (AIDS, TBC, Malaria) Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Ni Nyoman Sri Antari mengatakan dari tahun ke tahun kasus malaria mencapai 400 ribu kasus.
"Jika dari tahun ke tahun mencapai 400 ribu kasus, maka di tahun 2015 hanya mencapai 142 ribu kasus saja," katanya, Selasa (28/4).
Ni Nyoman menjelaskan penurunan kasus malaria tersebut berdasarkan angka kesakitan malaria atau Annual Parasite Incidence (API) per tahunnya.
"Pada 2013, API Papua tercatat 81 per 1000 penduduk sedangkan tahun 2014 tercatat 29 per 1000 penduduk," ujarnya.
Dia menuturkan penurunan jumlah kasus malaria ini salah satunya disebabkan oleh program kelambu massal yang dilakukan pada 19 kabupaten yang ada di Provinsi Papua, khususnya wilayah pesisir.
"Sebenarnya tidak hanya di kabupaten pesisir, wilayah pegunungan seperti lembah juga berpotensi munculnya kasus malaria," katanya.
Dia menambahkan tahun ini tercatat 13 kabupaten yang belum disentuh oleh pihaknya untuk diikutsertakan dalam program kelambu massal.
"Tahun ini ada empat kabupaten yang menjadi fokus program kelambu massal yaitu Kabupaten Yahukimo, Waropen, Paniai dan Jayawijaya," ujarnya.