Selasa 28 Apr 2015 13:28 WIB
Mudik 2015

Pelni tak Tambah Kapal untuk Angkut Pemudik Lebaran

Kapal Motor (KM) Lambelu milik PT Pelni
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Kapal Motor (KM) Lambelu milik PT Pelni

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) tidak menambah armada kapal untuk melayani angkutan para pemudik Lebaran 2015.

Direktur Utama Pelni Sulistyo Wimbo Hardjito pada peringatan HUT Pelni di Jakarta, Selasa, mengatakan pada 2015 masih mengerahkan 25 kapal yang sama seperti tahun lalu.

"Armada kita memang masih 25 kapal, dibanding tahun lalu belum ada perubahan, hanya saja tahun lalu ada yang tidak bisa beroperasi, tahun ini beroperasi," katanya.

Rincian kapal tersebut, di antaranya tipe 2.000 delapan kapal, tipe 1.000 sembilan kapal, tipe 500 tiga kapal, tipe 3.000 satu kapal, tipe Ro Ro tiga kapal, dan "jetliner" satu kapal.

Wimbo mengatakan pihaknya tidak menambah armada karena pembiayaannya dinilai memberatkan, yakni Rp1 triliun untuk satu kapal. "Kita tidak mampu untuk membeli," katanya.

Selain itu, kata dia, karena adanya arahan pembatasan penumpang dari Kementerian

Perhubungan agar lebih menjamin keselamatan penumpang.

Pasalnya, katanya, kapal yang hanya mampu menampung 2.000 penumpang, ketika Lebaran atau hari raya lainnya, bisa sampai 6.000 penumpang.

Wimbo memperkirakan jumlah penumpang pada masa Lebaran 2015 mengalami penurunan antara lima sampai 10 persen, daripada penumpang 2014 yang mencapai 729.000 orang untuk 15 hari sebelum dan setelah Lebaran.

"Jadi yang naik dibatasi sesuai dengan peraturan pemerintah, tapi belum ada SK-nya, berapa toleransi yang diberikan," katanya.

Dia mengatakan akan menyiapkan armada mulai Mei mendatang atau setidaknya satu bulan sebelum Lebaran.

"Kita beda dengan kereta api yang tiga bulan sebelumnya, karena kita menunggu kapal ini karakteristiknya beda," katanya.

Wimbo menyebutkan beberapa jalur yang padat, di antaranya jalur Kumai-Surabaya, Sampit-Surabaya, dan Balikpapan-Surabaya-Makassar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement