REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Konflik di Yaman belum menemukan titik akhirnya. Pada Senin (27/4), pesawat Arab Saudi menghantam militan Houthi-Iran dan tentara pemberontak lainnya.
Namun, AS menyalahkan Houthi karena tak mematuhi adanya jeda kemanusiaan untuk melakukan pembicaraan damai. "Saya akan mendesak semua pihak untuk berhenti melakukan kekerasan agar proses negosiasi dapat dimulai," ujar Menteri Luar Negeri AS, John Kerry.
Kerry dan pejabat AS lainnya mengatakan, Houthi berusaha mengambil keuntungan saat Arab Saudi mengumumkan mengakhiri serangan udara beberapa waktu lalu. Saudi membuat syarat akan menyerang jika Houthi masih berusaha maju memperluas wilayah yang dikuasainya. Kenyataannya, Houthi menggunakan jeda tersebut untuk meningkatkan kekuatan perang.
Selain negosiasi, jeda pertempuran juga bertujuan agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Yaman. Namun, Houthi justru melakukan pergerakan tidak hanya menguasai Aden tetapi wilayah lain.