Selasa 28 Apr 2015 12:19 WIB

Petani Klaten Waspada Hama Wereng

Rep: Edy Setyoko/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Klaten, Jateng, mengingatkan kaum petani mewaspadai migrasi hama Wereng Batang Cokelat (WBC). Pasalnya, hingga pertengahan April ini tercatat puluhan hektare lahan pertanian diserang hama WBC. Dan, kemungkinan besar pindah ke lahan lain.

Berdasarkan catatan Dispertan, selama musim tanam (MT) bulan pertama April, terdapat 17.909 hektare  lahan yang ditanami padi. Dari jumlah itu, sebanyak 56 hektar lahan yang berada di tujuh kecamatan diserang hama WBC. Sedang 16 kecamatan lain, diserang hama penggerek batang dengan total lahan 183 hektar.

Koordinator petugas pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Dispertan Kabupaten Klaten, Sunarno, Selasa (28/4), minta petani jangan sampai terlena. Walau kasus WBC terhitung kecil dibanding hama penggerek batang, dikhawatirkan tetap terjadi serangan hama ke lahan lain.

Apalagi, lanjut Sunarno, pola tanam petani di sejumlah daerah yang belum serentak. Ini membuat hama WBC sering berpindah-pindah lokasi. Sehingga ada penyebaran ke lokasi baru, karena wereng hinggap pada tanaman muda.

Masih tingginya curah hujan, petani di Kabupaten Boyolali juga dihimbau untuk mewaspadai serangan hama wereng. Masalahnya, hama ini biasa menganas saat curah hujan masih tinggi. Ancaman hama wereng biasanya di wilayah pertanian irigasi.

''Air yang melimpah, biasanya hama wereng mudah sekali berkembang. Ini yang harus diwaspadai petani didaerah irigasi,'' tutur bambang Purwadi, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhud) Kabupaten Boyolali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement