REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Zainul Majdi mengharapkan partai yang tengah berkonflik bisa melakukan islah. Pasalnya, konflik yang terjadi jelang pilkada serentak bisa memicu konflik di tingkat daerah.
"Menurut saya islah, karena kan partai itu punya kader di daerah. Tentu akan resah menghadapi pilkada," ujar Tuan Guru Bajang, begitu ia akrab disapa kepada wartawan di Kota Mataram, Selasa (28/4).
Menurut gubernur, jika partai yang berkonflik belum bisa menyelesaikan masalahnya, maka akan berpengaruh terhadap kondusifitas daerah secara umum.
"Sebagai kepala daerah di NTB, saya mengharapkan pimpinan politik bisa selesai dengan islah sehingga di daerah akan lebih kondusif,'' katanya.
Zainul Majdi mengatakan terkait dengan rekomendasi DPR agar KPU mengikuti putusan pengadilan, dirinya mengaku hal itu menyangkut masalah teknis. Pasalnya, jika tidak islah, maka di daerah bisa terjadi keributan dan konflik.
Menurut doktor dari Universitas Al Azhar Kairo, Mesir ini, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan dan pemetaan terhadap wilayah yang berpotensi konflik. Seperti memberikan perhatian khusus di daerah Kabupaten Bima.
"Pemantauan kami melalui kesbangpol di kab/kota dan kita melakukan analisis. Sampai semua ini masih mantap," ungkapnya.