Selasa 28 Apr 2015 00:00 WIB

Pemadaman Listrik di Lampung Sudah tak Berjadwal

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Maman Sudiaman
Pemadaman listrik
Foto: Antara
Pemadaman listrik

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dalam sepekan terakhir, warga Kota Bandar Lampung terus mendapatkan layanan buruk dari  PT PLN Distribusi Lampung dengan pemadaman aliran listrik secara tidak menentu. Kalau sebelumnya, pemadaman bergilir dengan pemberitahuan dan terjadi di waktu beban puncak yakni petang pukul 18.00 - 21.00 WIB dan pagi pukul 05.00 - 08.00 WIB. Kini, pemadaman listrik bergeser dengan tanpa jadwal dan berapa lama.

Nurdilah, warga Kota Bandar Lampung mengatakan, mati lampu sudah menjadi langganan bagi warga kota ini. Menurut dia, istilah tiada hari tanpa mati lampu seakan menjadi trend bagi PLN untuk terus memperlihatkan kinerja buruknya kepada masyarakat.

"Sekarang ini mati lampu bukan malam lagi, tapi siang sudah sering mati lampu. Ini tandanya, kinerja PLN perlu dipertanyakan," kata dia, Senin (27/4).

Ia mengatakan pemadaman aliran listrik di siang hari sangat mengganggu segala aspek kehidupan di kota Bandar Lampung. Listrik padam aktivitas kantor, pedagang, dan arus lalu lintas menjadi macet. "Berapa banyak kerugian yang ditanggung pelanggan PLN gara-gara mati lampu di siang hari," tuturnya.

Gani, penjual kain di dalam Pasar Bambu Kuning, mengatakan semua pedagang selalu mengeluhkan mati lampu sekarang ini sudah setiap hari. Aktivitas pedagang di dalam pasar tersebut menjadi terganggu karena selain gelap juga menyesakkan nafas karena udara pengab. "Gara-gara mati lampu dalam pasar tradisional ini gelap, suara genset dan asapnya sangat menganggu pernafasan pedagang dan pembeli," ujarnya.

Ia berharap PT PLN Lampung membenahi manajemennya agar pemadaman listrik tidak terjadi lagi setiap hari. Seharusnya, kata dia, PLN terbuka kepada publik, terkait seringnya terjadi pemadaman listrik tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu lewat media massa atau spanduk di jalan-jalan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement