REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR, Setya Novanto memberi apresiasi terhadap langkah cepat Kementerian Luar Negeri, khususnya Kedutaan Besar Indonesia di Nepal, dalam mendata warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa bumi di negara itu.
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya ribuan rakyat di Nepal dalam bencana alam tersebut. Saya juga mengapresiasi Kemenlu yang langsung mencari 49 orang WNI yang diperkirakan menjadi korban," katanya, Senin (27/4).
Setya melanjutkan, DPR mendorong rencana pemerintahan dalam hal apapun untuk membantu korban akibat bencana tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang Nepal dan India Utara pada Sabtu (25/4).
Bencana tersebut juga dilaporkan menewaskan lebih dari 1.800 orang. Selain itu, akibat gempa tersebut juga memicu longsor mematikan di Pegunungan Everest. Terkait dengan kejadian gempa dan longsor di Nepal tersebut, masih ada belasan warga Nepal yang dilaporkan hilang.
Terkait dengan korban bencana tersebut, dari jumlah keseluruhan WNI di Nepal saat ini sebanyak 49 orang yang terdiri dari 18 orang WNI tinggal tetap di Nepal.
Sementara 31 orang lainnya merupakan pengunjung. Dari 18 orang WNI tersebut, baru Sembilan orang yang bisa ditemukan. Lalu dari 31 orang pengunjung baru 11 orang WNI yang baru bisa di hubungi.
"Tentunya Kemenlu dan Duta Besar kita harus fokus mencari seluruh WNI di Nepal, karena rakyat Indonesia khususnya keluarga WNI sangat khawatir dengan keselamatan mereka," katanya.