REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono (SBY) terus mendapat dukungan untuk kembali menduduki kursi ketua umum 2015-2020. Dukungan terhadap mantan presiden RI ke-6 ini diklaim mayoritas. Alhasil, muncul wacana akan ada aklamasi SBY saat kongres Partai Demokrat di Surabaya awal Mei nanti.
Namun, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan, kalau terjadi aklamasi untuk SBY sebagai ketua umum, hal itu bukan diciptakan. Aklamasi untuk SBY, kata dia, adalah hadir dengan sendirinya karena pemilik suara memberikan suaranya pada SBY.
"Aklamasi akan datang sendiri manakala seluruhnya ketua DPC memberikan suaranya pada SBY," kata dia di kompleks parlemen, Senin (27/4).
Agus menambahkan, aklamasi juga bagian dari proses demokrasi. Justru demokrasi yang paling hakiki adalah musyawarah mufakat. Namun, jika musyawarah mufakat, aklamasi tidak tercapai, maka akan dilakukan pemilihan secara voting.
Menurut wakil ketua DPR tersebut, aklamasi untuk SBY tidak perlu dipermasalahkan. Pasalnya, hal itu adalah keinginan dari pemilik suara di Partai Demokrat. Mayoritas pemilik suara, kata dia, menganggap elektabilitas Partai Demokrat akan naik di 2019 jika dipimpin oleh SBY. "Mayoritas sepakat dipimpin Pak SBY," kata Agus.