REPUBLIKA.CO.ID,SRAGEN -- Arus lalu lintas antara Kabupaten Sragen dengan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah hingga kini terganggu akibat jembatan di Jambangan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen ambrol setelah diterjang banjir, Sabtu (25/4) lalu.
“Sejak pagi, pondasi tampak retak. Baru jam 10.00 WIB mulai ambrol. Waktu ambrol menimbulkan suara gemuruh cukup keras,'' kata warga Dukuh Semplak, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Sragen, Suparno, Senin (27/4).
Seperti yang terlihat di lokasi kejadian, talut atau tiang penyangga jembatan bagian Utara terputus total. Material ambrol ke dasar sungai. Jembatan yang termasuk jalur padat lalu- lintas tersebut tidak bisa lagi dilewati kendaraan.
Pada hari sebelum kejadian, terjadi hujan cukup deras mengguyur dari malam hingga Sabtu pagi. Hal itulah yang menyebabkan arus Sungai Jambangan meluap.
Menurut Paiman (47), warga Dukuh Tanjung, RT 13, RW V, Desa Celep, Kecamatan Kerdawung, kendati baru ambrol pukul 10.00 WIB, tapi sejak pukul 07.00 WIB semua jalur yang melintas ke arah jembatan sudah ditutup untuk mengantisipasi jatuhnya korban.
''Usia jembatan ini memang termasuk sudah tua. Dibangun sekitar 35 tahun lalu. Kami tidak pernah tahu kondisi jembatan seperti apa. Selama ini, baik-baik saja. Makanya, kami kaget dengan kejadian ini,'' jelas Paiman.
Hujan deras berturut-turut akhir bulan ini, juga menyebabkan bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah di Kabupaten Sragen. Tak sedikit hamparan tanaman padi ludes diterjang luapan air sungai.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Sragen, Sugiyamto, meminta Pemkab Sragen segera melakukan aksi nyata terkait musibah banjir dan longsor yang melanda di sini. Petani yang dia temui menyampaikan agar Pemkab Sragen memberikan bantuan bibit padi.
''Mereka meminta bantuan bibit padi lantaran bibit yang mau ditanam hanyut dan yang baru tanam juga rusak. Maka, Pemkab Sragen segera mendata dan membantu mereka,'' kata Sugiyamto tanpa merinci detail data kerusakan lahan tanaman padi.
Ia berharap, dengan adanya bantuan pemkab seperti yang diinginkan bisa meringankan beban petani. Sementara, saat berkunjung ke Pasar Tanon, bakal calon (balon) Bupati Sragen ini mengaku mendapat masukan dari pedagang dan pengunjung pasar.
''Rata-rata pedagang meminta perbaikan pasar, karena kalau hujan becek, maka Pemkab segera melakukan langkah nyata supaya segera memperbaiki pasar,'' katanya.