Ahad 26 Apr 2015 12:35 WIB

Warga Berkeras Tolak Revitalisasi Pasar Panorama Lembang

Rep: c12/ Red: Satya Festiani
Revitalisasi Pasar (ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Revitalisasi Pasar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Penolakan terhadap revitalisasi Pasar Panorama Lembang terus digaungkan. Paguyuban Pedagang Pasar Panorama Lembang tetap menolak keras rencana revitalisasi pasar tersebut menjadi mal. Perubahan menjadi pasar modern itu dinilai bakal merugikan para pedagang.

Wakil Ketua Paguyuban Pasar Panorama tersebut, Agus Aminudin, menyatakan sudah melayangkan surat penolakan kepada pihak pemerintah Kabupaten dan DPRD Bandung Barat.

Bahkan, selain dua itu, juga sudah mengirimkan surat hingga ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bandung. "Kita dengan tegas menolak revitalisasi tersebut," tutur Agus, Ahad (26/4).

Menurut Agus, jika pembangunan revitalisasi pasar tersebut dilakukan, bakal banyak para pedagang yang tidak bisa lagi berdagang di pasar itu. "Kalau dilakukan revitalisasi pasti akan menimbulkan masalah lain," ujar dia. Paguyuban berharap, pemerintah tidak melakukan revitalisasi pasar tersebut.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bandung Barat, Dadan Supardan, menyatakan bakal menampung keinginan para pedagang Pasar Panorama Lembang terkait penolakan revitalisasi pasar.

Dadan pun mendukung upaya paguyuban itu, tapi, dengan catatan, dasar penolakan tersebut baik untuk kelanjutan para pedagang dalam melakukan kegiatannya. "Kalau itu baik bagi mereka, kita bakal dukung," tutur dia.

Menurut dia, perlu ada mediasi antara warga pasar dan pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Hal itu perlu dilakukan untuk membahas persoalan revitalisasi pasar. "Kalau (revitalisasi) itu baik bagi mereka (pedagang), ya berarti bagus untuk peningkatan kualitas pasar," tutur dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement