REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pedangdut Rhoma Irama meminta para pendukungnya di Partai Bulan Bintang (PBB), menghormati apapun hasil mukhtamar. Si Raja Dangdut meminta agar siapa pun yang terpilih sebagai ketua umum partai, harus dihormati.
Dikatakan Rhoma, agar pendukungnya punya sikap arif serta bijak memilih dan juga menerima apa pun hasil mukhtamar. Meskipun nantinya jika dirinya tak terpilih.
"Saya tidak ingin, Partai Bulan Bintang (PBB) ini jadi pecah," kata dia, saat konsolidasi pemenangan, di Cisarua, Bogor, Sabtu (25/4). Rhoma menegaskan agar menjaga ukhuwah (persatuan) Islamiyah, karena apapun keputusan muktamar nanti adalah takdir Allah.
PBB menggelar Mukhtamar ke IV di, Bogor Jawa Barat, sejak Jumat (24/4). Agenda terpenting dalam perhelatan partai lima tahunan itu, ialah regenerasi kepemimpinan puncak. Sejumlah nama disorongkan menjadi calon ketua umum. Antara lain: Ketua Dewan Syuro, Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua DPP bidang Pemenangan Pemilu, Amrullah Andi Hamid serta Wakil Ketua Umum Sahar L. Hassan.
Namun, belakangan muncul nama Rhoma untuk dicalonkan. Akan tetapi, penolakan terhadap Rhoma, kencang di tingkat elite. Dikatakan, Rhoma tak bisa dimajukan lantaran syarat calon ketua umum, mengharuskan calon harus berasal dari kader internal. Rhoma, bukanlah kader PBB.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB, Kalimantan Timur (Kaltim) Sugianto mengungkapkan, konsolidasi peserta mu-khtamar akan solid mendukung Rhoma dalam pemilihan ketua umum partai. "Pendukung Rhoma sudah 61 persen. Kami akan mendesak perubahan aturan pencalonan ketua umum," kata dia yang juga kordinator tim pemenangan Rhoma.
Sugianto mengungkapkan, menjelang pelaksanaan pemilihan ketua umum, tercatat, dari 485 pemegang hak suara dalam mukhtamar tersebut, 302 di antaranya menyatakan dukungan terhadap si Raja Dangdut.
Sugianto melanjutkan, Rhoma adalah kader. Sejak Januari 2015, kartu tanda anggota (KTA) partai untuknya sudah dike-luarkan. Kata dia, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PBB, BM Wibowo mengeluarkan KTA untuk Rhoma via kepengurusan partai Jakarta Selatan (Jaksel).
Pantauan Republika di hari ke-2 muktamar, proses pemilihan untuk mengganti Ketua Umum MS Kaban belum berlangsung. Berdasarkan agenda muktamar, pergantian ketua umum terjadwal malam ini. Namun, panitia mukhtamar, atau steering committe belum menyusun tata tertib pemilihan ketua umum.
Sementara itu, konsolidasi untuk mendukung Rhoma agar terpilih terjadi di luar lokasi mukhtamar. Masih berdasarkan pantauan Republika, sejumlah ketua DPW dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) memboyong Rhoma ke sebuah vila bernama Muara, di Jalan Siliwangi nomor 11, untuk diyakinkan maju sebagai ketua umum.