REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan warga Bandung tumpah ruah memenuhi Jalan Asia Afrika pagi ini, Sabtu (25/4). Mereka antusias untuk menyaksikan Parade Asia Afrika, salah satu acara pendukung Konferensi Asia Afrika yang menampilkan kebudayaan dari dua benua.
Tepat pukul 11.00 WIB, Parade Asia Afrika dimulai. Parade dimulai dengan iring-iringan grup marching band yang membawakan lagu Halo Halo Bandung. Berikutnya, berbaris rapi pasukan pembawa bendera negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika.
Parade ini juga dimeriahkan oleh pertunjukan kebudayaan, antara lain gamelan Bali, Singa-Singaan khas Jawa Barat, dan pertunjukan musik daerah dari negara-negara Asia Afrika lainnya.
Lewat parade ini, penonton juga disuguhkan oleh penampilan peserta yang berdandan bak orang tempo dulu, memakai baju lurik dan ikat kepala, sambil menuntun sepeda ontel. Selain itu, ada juga parade mobil-mobil antik.
Kendati Jalan Asia Afrika sempat diguyur hujan gerimis, ribuan warga tetap antusias menyaksikan parade tersebut.
Parade Asia Afrika merupakan salah satu acara pendukung untuk memeriahkan peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, forum internasional seperti KAA ini berusaha dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemerintah sebagai ajang promosi pariwisata. Dia memprediksi, perhelatan KAA di Bandung ini dapat menyedot 2.500 wisatawan.
"Ini juga kesempatan untuk meningkatkan popularitas Kota Bandung," kata Arief.