Jumat 24 Apr 2015 09:46 WIB

Pelabuhan Merak Tingkatkan Pengawasan Distribusi Hasil Laut

Rep: c81/ Red: Muhammad Hafil
Warga melintas di area parkir Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (9/4).   (Antara/Asep Fathulrahman)
Warga melintas di area parkir Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (9/4). (Antara/Asep Fathulrahman)

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Pelabuhan Merak mulai meningkatkan pengawasan ketat kepada distribusi hasil perikanan jenis lobster, kepiting dan rajungan. Pengawasan ini dilakukan dalam rangka penerapan keputusan menteri kelautan dan perikanan No 1 Tahun 2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan

Kepala Badan Karantina Perikanan Pusat Narmoko Prasmaji mengataan, terkait pengawasan ini, pihaknya harus bekerjasama dengan kepolisian, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak selaku operator penyeberangan, dan Balai Karantina Perikanan dalam rangka pengawasan distribusi hasil laut.

“Kami ingin semua pihak bekerjasama dalam meningkatkan pengawasan pengiriman hasil laut dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. Produk yang dikirim itu harus memenuhi standar ukuran tangkap yang dapat diperjualbelikan," ujar Narmoko kepada wartawan, Jumat (24/4).

Dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Nomor 01/KEPMEN-KP/2015 serta Surat Edaran Menteri KP Nomor 18/MEN-KP/I/2015 tersebut, standar ukuran tangkap untuk masing-masing jenis hasil perikanan telah ditentukan. Standar ini, bakal ditetapkan lebih tinggi setiap tahun.

“Misalnya lobster, tahun ini ukuran berat yang diperbolehkan ditangkap harus lebih dari 200 gram. Untuk  pada tahun 2016 dan seterusnya, meningkat. Yang diperbolehkan untuk ditangkap harus lebih dari 300 gram per ekor. Kecuali untuk kepentingan pengembangan dan pendidikan,” katanya.

Kepala KSKP Merak, AKP Nana Supriatna mengungkapkan, selama ini Kepolisian sudah melakukan kegiatan rutin dalam rangka pengawasan. Apabila ada temuan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Karantina Perikanan.

“Sebelumnya pun sudah ada koordinasi mengenai keputusan menteri ini. Dan sudah dilaksanakan serng melakukan operasi bersama. Hingga saat ini belum ada temuan,” ungkapnya, Jumat (24/4).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement