REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengaku merinding dan bahagia menyaksikan Stadion Siliwangi, Bandung, menjadi lautan angklung dalam sehari.
"Sangat puas, bahagia dan terharu menyaksikan semangat Bandung Lautan Angklung, sampai merinding," kata Arief Yahya yang juga Ketua Bidang Side Event dalam Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat (24/4) pagi.
Ia mengatakan, penyelenggaraan gelaran Angklung for The World sebagai salah satu rangkaian acara side event untuk KAA 2015 benar-benar sesuai harapan bahkan melampaui. Arief sekaligus bangga mengingat mega-show itu juga dicatatkan dalam World Guinness Book of Record 2015.
"Angklung saya harapkan benar-benar bisa menjadi alat diplomasi yang baik untuk menorehkan kesan yang mendalam sekaligus mempromosikan budaya bangsa kita yang agung," katanya.
Show kolosal angklung for the world itu digelar di Stadion Siliwangi Bandung pada 23 April 2015 pukul 09.00-10.00 WIB sebagai salah satu side event KAA 2015 dengan 20.000 pemain angklung dari berbagai kalangan mulai dari pelajar hingga ibu rumah tangga.
Pemecahan rekor di Stadion Siliwangi ini disaksikan empat juri dari Guinness World Records, yang bermarkas di Inggris. Hasil penjurian akan dikirimkan ke lembaga tersebut dan baru pekan depan baru diketahui hasilnya.
Selain membawakan We Are the World, para peserta pemecahan rekor membawakan lagu Ibu Pertiwi dan Padamu Negeri. Hanya saja dua lagu terakhir itu bukan bagian dari pemecahan rekor melainkan lagu yang dibawakan saat latihan.
Acara ini sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar Stadion Siliwangi karena sejak pagi, para peserta sudah menunggu di sekitar lokasi acara.