Jumat 24 Apr 2015 08:53 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Warga Bandung Antusias Sambut Tamu Asia Afrika

Rep: c01/ Red: Ani Nursalikah
Para pemain angklung memainkan angklung bersama pada
Foto: Edi Yusuf/Republika
Para pemain angklung memainkan angklung bersama pada "Guinness World Records 20.000 Angklung" dalam rangka memeriahkan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Stadion Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Kamis (23/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kedatangan iring-iringan kepala negara dan delegasi dari negara-negara Asia Afrika disambut dengan hangat oleh banyak warga Bandung. Mulai dari pelajar SD yang membawa bendera hingga masyarakat umum berbaris di tepi jalan untuk menyambut kedatangan iring-iringan.

"Halo, Myanmar!" sapa salah satu mahasiswa Universitas Parahyangan Fadil dengan antusias saat menyambut iring-iringan Myanmar di depan pelataran Hotel Panghegar, Jumat (24/4).

Fadil bersama tujuh temannya sengaja datang menyambut iring-iringan tamu negara Asia Afrika. Para mahasiswa jurusan Hubungan Internasional tersebut menyapa dengan kompak setiap iring-iringan yang datang.

Untuk menyambut iring-iringan, Fadil dan teman-temannya sengaja datang sejak pukul 06.00 WIB. Semula mereka menuju Savoy Homann untuk menyambut kedatangan iring-iringan. Akan tetapi karena tidak ada akses untuk menuju ring satu, mereka kemudian memilih lokasi menyambut iring-iringan di depan pelataran Hotel Panghegar.

"Hari ini kan juga libur, jadi mending dadah-dadah," lanjut Fadil gembira.

Selain Fadil, para siswa SD beserta orang tuanya juga sangat antusias menyambut iring-iringan. Beberapa siswi SDN Banjarsari Bandung menyatakan sudah datang dan menunggu iring-iringan di depan Taman Vanda Bandung. Masing-masing siswa memegang dua bendera, yaitu satu bendera Merah Putih dan satu bendera negara Asia Afrika.

Salah satu orang tua siswa SDN Banjarsari, Indah, mengaku senang dengan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ini. Indah menyatakan perayaan kali ini jaih lebih meriah dan matang dibandingkan dengan perayaan KAA 2005 lalu.

"Mungkin karena Pak Ridwan latar belakangnya arsitek," ujar Indah merujuk pada wali kota Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement