Kamis 23 Apr 2015 23:44 WIB

Pemprov DKI Gaungkan Jakarta Bebas DBD pada 2020

Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung Program Juru Pemantau Jentik Cilik. Program itu bertujuan mencegah penyakit demam berdarah dengue di wilayah Ibu Kota.

"Demam berdarah dengue adalah penyakit yang menyerang semua orang kapan saja dan dimana saja, maka kita tidak boleh menganggap remeh segala upaya untuk mencegah penyakit ini," kata Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dalam acara Jumantik Cilik 2015 di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (23/4).

Pemprov DKI menyerukan warga untuk memerangi DBD dan bekerja sama untuk menciptakan Kota Jakarta yang bebas dari DBD pada 2020. "Kita harus mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan diri yang ekstra serta melakukan aksi nyata pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan kita secara rutin untuk melindungi diri dan keluarga dari DBD," ujar Djarot.

Jumantik Cilik terdiri dari murid-murid sekolah dasar (SD) yang kemudian diberikan pemahaman mengenai dasar-dasar pencegahan DBD. Sehingga dapat membagikan ilmunya kepada keluarga, teman-teman dan lingkungannya untuk mencegah penyakit tersebut.

Sejumlah pihak yang terlibat dalam program tesebut, diantaranya Dinas Pendidikan DKI, Dinas Kesehatan DKI, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan perusahaan swasta SC Johnson. Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur SC Johnson Indonesia Sameer Garg menyatakan komitmennya terhadap pencegahan penyakit DBD di Indonesia melalui berbagai cara, salah satunya yakni program Jumantik Cilik.

"Setiap tahun, kami berkomitmen untuk aktif dalam gerakan pencegahan DBD, termasuk Jumantik Cilik. Usaha bersama dan berkelanjutan diantara para mitra dari pemerintah dan akademisi merupakan cara efektif mencegah DBD," ungkap Sameer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement