Jumat 24 Apr 2015 06:47 WIB

Banyak Guru di Lebak Terlilit Utang

  Seorang guru mengajar dua kelas sekaligus di ruangan terbuat dari bambu di SD Negeri Girijagabaya, di Kampung Sinarjaya, Muncang, Lebak, Banten, Rabu (27/11). (Antara/Asep Fathulrahman)
Seorang guru mengajar dua kelas sekaligus di ruangan terbuat dari bambu di SD Negeri Girijagabaya, di Kampung Sinarjaya, Muncang, Lebak, Banten, Rabu (27/11). (Antara/Asep Fathulrahman)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sebagian besar guru di Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Banten terlilit utang bank sehingga berdampak terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan tingkat kehadiran.

"Karena itu kami meminta guru dapat mengendalikan pinjaman utang itu," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Nusewanto, Kamis (23/4).

Nursewanto menyebutkan apabila guru itu terlilit utang bank, tentu dapat mempengerahui kualitas pendidikan juga tingkat kehadiran bekerja. Banyak guru yang terjerat utang dipastikan semangat untuk meningkatkan kompetensi pedagogik berkurang.

Selain itu juga kehadiran mengajar di sekolah kemungkinan tidak maksimal.

"Saya kira mana mungkin mereka bekerja dengan maksimal jika tidak memiliki uang transportasi, dipastikan tak pergi ke sekolah," katanya.

Ia mengimbau seluruh guru yang bertugas di Kecamatan Cibadak bisa mengendalikan pinjaman utang ke bank, terlebih untuk kebutuhan konsumtif. Namun, pihaknya juga memperbolehkan jika pinjaman utang tersebut untuk kebutuhan pendidikan anak melanjutkan ke perguruan tinggi.

Menurut dia, jumlah guru di Kecamatan Cibadak tercatat 300 orang dan mereka mengajar di 26 SDN.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement