REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan pada era sekarang ini godaan yang dihadapi anak untuk berbuat ke arah yang bersifat negatif jauh lebih besar, dibandingkan ajakan untuk berbuat ke arah yang positif.
"Untuk itu, semua pihak terutama orang tua harus memberikan perhatian ekstra terhadap anak agar terhindar dari pergaulan yang kurang baik," ujarnya ketika menjadi pembicara pada seminar nasional etika dan etiks kepemimpinan dengan tema "Menggali Nilai-nilai Keteladanan Dalam Kepemimpinan dari Para Tokoh Untuk Diterapkan Dalam Praktik Pendidikan di Madrasah" di MTs Negeri 1 Kudus, Kamis (23/4).
Pada kesempatan tersebut, dia juga menceritakan pengalamannya selama memimpin Kota Surabaya banyak ditemukan anak usia sekolah dasar (SD) yang terjerumus dalam pergaulan seks bebas. Selain itu, lanjut dia, ada pula yang terjerumus dalam lingkungan pecandu obat-obatan terlarang.
Bahkan, kata dia, banyak pula anak usia pelajar yang terjerumus dalam pergaulan hedonis sehingga perlu menjadi perhatian semua pihak untuk menyelamatkan generasi muda. Dalam rangka menyelamatkan generasi muda di Surabaya, kata dia, pemkot rajin menggelar razia terhadap pelajar di tempat-tempat yang tidak layak untuk mereka, seperti diskotik untuk diberikan pembinaan agar kembali ke jalan yang benar.
"Anak-anak yang tergolong susah diatur oleh keluarganya maupun anak berkebutuhan khusus, kami tampung untuk diberikan pembinaan dan saat ini banyak yang berprestasi," ujarnya.
Untuk menghindarkan anak dari pergaulan tidak sehat, kata dia, perlu dukungan semua pihak. "Jika ingin berbuat baik, sebaiknya tidak perlu khawatir dan yakinlah," ujarnya.
Selain memberikan perhatian terhadap anak, kata dia, mereka juga perlu diberikan rasa nyaman. Kenyamanan anak tersebut, kata dia, tidak hanya tercipta di lingkungan keluarga, melainkan di lingkungan sekolah juga demikian.
Oleh karena itu, kata dia, guru di sekolah juga harus berupaya menciptakan lingkungan yang nyaman bagi siswa.
"Jangan mudah menyerah, karena ketika bekerja dengan tulus ikhlas dan anak didiknya juga berhasil pada bidang tertentu, tentunya akan menjadi kebahagiaan tersendiri," ujarnya.
Ia berpesan, kepada para guru untuk tidak berkecil hati melihat kesuksesan orang lain karena guru juga menjadi penunjang kesuksesan terhadap sejumlah pihak yang kini menjadi orang terkenal di bidang pemerintahan maupun dalam karir bisnisnya.
"Keberhasilan saya memimpin Kota Surabaya, tentunya tidak terlepas dari peran para guru," ujarnya.
Menurut dia, keberhasilan seseorang juga tidak bisa diukur lewat jumlah kekayaan, karena masing-masing bidang kerja memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda, termasuk guru tingkat keberhasilannya tentu bisa dilihat ketika ada anak didiknya berhasil menjadi orang terkenal karena keilmuannya atua meraih juara pada bidang ilmu tertentu.
Bahkan, lanjut dia, dirinya hingga kini belum memiliki rumah sendiri karena dua rumah yang ada saat ini merupakan pemberian orang tuanya.