Kamis 23 Apr 2015 14:12 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Polda Jabar Waspadai Aksi Falun Gong Saat KAA

Persiapan KAA: Barisan drum band dari TNI AD melewati Gedung Merdeka saat simulasi puncak prosesi Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di kawasan Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (22/4). Menjelang puncak KAA pada 24 April 2015, lokasi terse
Foto: Edi Yusuf/Republika
Persiapan KAA: Barisan drum band dari TNI AD melewati Gedung Merdeka saat simulasi puncak prosesi Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di kawasan Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (22/4). Menjelang puncak KAA pada 24 April 2015, lokasi terse

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mewaspadai gerakan komunitas Falun Gong atau Dafa, yang kemungkinan akan melakukan aksi unjuk rasa kepada Presiden Republik Rakyat Tiongkok saat pelaksanaan peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA).

"Yang diwaspadai salah satunya dari organisasi Falun Gong," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono usai pertemuan dengan berbagai kelompok masyarakat Jabar di Sari Sunda, Kota Bandung, Kamis (23/4).

Ia melanjutkan, aksi komunitas Falun Gong dikhawatirkan dapat mengganggu jalannya KAA di Bandung pada 24 April besok. Sulistyo menegaskan Polda Jabar tidak akan mengizinkan komunitas Falun Gong melakukan aksi apapun selama berlangsungnya KAA.

"Tidak boleh ada Falun Gong," ujarnya.

Dalam pertemuan dengan berbagai kelompok adat, dan organisasi masyarakat Jabar itu membahas tentang kesiapan dan ikrar warga Jabar untuk menjaga keamanan dan mensukseskan KAA di Kota Bandung.

Selanjutnya perwakilan dari Polda Jabar menyampaikan tentang keberadaan Falun Gong yang harus diwaspadai selama KAA.

Falun Gong khawatir akan melakukan aksi secara kelompok maupun seorang dengan berbagai cara untuk menyampaikan protes atau bersifat hujatan kepada pemerintah Cina. Aksinya itu dikhawatirkan akan menimbulkan ketidaknyamanan delegasi khususnya kepala negara dari Republik Cina saat KAA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement