REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak mengatakan, Kota Tangerang masih memerlukan banyak ruang publik dalam rangka melengkapi sebagai "smart city".
"Tantangan ke depan bagi wali kota adalah penyediaan ruang publik. Wali Kota harus mengemasnya agar dapat dinikmati warga. Maka itu, kesempatan baginya sebagai narasumber dalam kegiatan konferensi Asia Afrika di Bandung menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam membangun fasilitas publik yang nyaman dan murah," kata Zaki saat dihubungi, di Tangerang, Kamis (23/4).
Ia mengatakan, sejak 10 tahun lalu, Kota Tangerang selalu mendapatkan penghargaan baik tingkat provinsi, nasional hingga apresiasi luar negeri antara lain penghargaan Adipura Kencana hingga Governance Award.
Dengan begitu, maka pembentukan smart city telah dirintis sejak Arief masih juga sebagai Wakil Wali Kota Tangerang mendampingi Wahidin Halim ketika itu.
Lalu, pembangunan infrastruktur kota Tangerang pun sudah tertata dan dibangun secara efesien karena melibatkan peran serta masyarakat seperti mural di wilayah Cikokol.
"Strategi wali kota dalam membangun smart city telah berhasil dan mendapatkan pengakuan luas masyarakat. Kini harus diperluas lagi saja," ujarnya.
Komunikasi Wali Kota dengan warga yang kerap dilakukan pun diminta untuk tetap dipertahankan karena memiliki efek yang besar.
Pemerintah Kota Tangerang mengetahui secara pasti terkait masalah di lingkungan dan bisa langsung dicarikan solusinya melalui program.
"Pemangkasan birokrasi yang panjang menjadi singkat tanpa melanggar aturan, sangat dinikmati warga. Hal ini yang mesti diperluas lagi," tegasnya.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan, Pemkot Tangerang saat ini sedang memperbanyak ruang publik.
Seperti halnya saja pembangunan taman selfie bagi penggemar foto, taman Film, taman ekspresi hingga penyediaan jaringan wifi di ruang publik.
Arief menegaskan, tak hanya membangun ruang publik tetapi juga membangun kesadaran di masyarakat dalam menjaga fasilitas yang disediakan nantinya.
Karena, Pemkot Tangerang membuka peluang bagi warga untuk membangun kotanya dengan berbagai cara. "Maka itu, kita dorong membentuk komunitas di setiap 'cluster' dan kita akan bantu dengan program seperti kampung, kampung hijau hingga kampung pendidikan," ujarnya.
Perlu diketahui, Wali Kota Tangerang menjadi salah satu narasumber dalam acara Asia Africa City Summit 2015 di Bandung yang dihadiri oleh 24 Wali kota di Benua Asia dan Afrika, termasuk tujuh wali kota dari Indonesia.
AACS 2015 adalah kegiatan yang ditargetkan dalam menghasilkan solusi optimalisasi dan manfaat teknologi dalam mengurangi kesenjangan antar negara.