REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Empat jembatan di Kabupaten Sleman runtuh karena hujan badai, Rabu malam (22/4). Banyak kerusakan dan kerugian yang muncul akibat cuaca buruk semalam.
Hingga Kamis (23/4) pagi pukul 08.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, belum melaporkan adanya korban jiwa.
"Jembatan yang runtuh, satu di antaranya penghubung jalan provinsi di Turi, Pakem. Tiga lainnya jembatan poros desa," tutur Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan kepada Republika, Kamis (22/4).
Rencananya hari ini BPBD dan Bupati meninjau langsung salah satu jembatan yang roboh. Selain kerusakan jembatan, Makwan melaporkan pemukiman di Dusun Mrican yang dekat dengan aliran Sungai Gajah Wong tergenang banjir.
Begitu pula dengan rumah-rumah di sekitaran Condong Catur. Di Pakem sendiri, ada dapur yang roboh akibat terjangan hujan deras.
"Kolam ikan warga pun banyak yang tergenang air. Jadi ikannya pada hilang. Saat ini kami masih melakukan pendataan ke semua wilayah," kata Makwan.
Bukan hanya itu, ia pun mengemukakan ada jalan-jalan beraspal yang rusak. BPBD pun akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Hujan semalam terjadi dari pukul 19.30 WIB, dan terus berlangsung sampai pukul 05.30 WIB. Area Jalan Kaliurang dekat Kampus UGM pun tergenang banjir dan mengganggu pengguna jalan.
"Kok Jogja banjir? Kirain Bandung aja yang suka banjir. Aneh ya," kata salah satu warga Kaliurang Dodi (57 tahun).
Ia mengaku baru pertama kali ini melihat banjir di wilayah Yogyakarta.
Menurutnya hal ini menyulitkan masyarakat untuk beraktivitas. Bahkan sejumlah kendaraan, seperti sepeda motor dan mobil mogok karena terendam air.
Beberapa kendaraan mogok pun menjadi tontonan masyarakat yang kebetulan berada di tepi jalan.