Rabu 22 Apr 2015 21:14 WIB

Angkat BG Jadi Wakapolri, Jokowi Dituding Main Akrobat Politik

Rep: C05/ Red: M Akbar
Presiden Jokowi pada malam peringatan Hari Film Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/3).
Foto: Antara
Presiden Jokowi pada malam peringatan Hari Film Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyayangkan pelantikan Budi Gunawan (BG) sebagai wakapolri. Menurut dia, kebijakan tersebut menandakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak konsisten pada janjinya yang pro pemberantasan korupsi.

Dahnil menyatakan BG yang menjadi wakapolri menunjukkan Jokowi sedang memainkan akorobat politik. Maksudnya dulu seakan-akan Jokowi mendengar aspirasi publik dengan membatalkan BG menjadi Kapolri. “Namun itu ternyata hanya kamuflase. BG tetap jadi wakapolri dengan pertimbangan politik tertentu,” ujarnya, Rabu (22/4).

Dia menambahkan pembatalan BG kala itu menjadi Kapolri urgensinya terkait track recordnya. Yakni terlibat masalah rekening gendut. Sekarang kasus ini kan belum benar benar clear. “Jadi tetap saja bermasalah jika BG menjadi wakapolri,” kata Dahnil.

Saat ini BG telah resmi dilantik sebagai Wakil Kepala Polri (Wakapolri) menggantikan Komjen Badrodin Haiti yang telah diangkat menjadi Kapolri. Pelantikan itu berlangsung Rabu (22/4) di Mabes Polri sekitar pukul 14.00 WIB dan berjalan singkat. Beberapa pejabat Polri juga hadir seperti Komjen Pol Budi Waseso dan perwakilan Kompolnas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement