REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Bolivarian Venezuela Jorge Arreaza menyatakan Palestina membutuhkan dukungan dunia, khususnya kawasan Asia Afrika agar dapat menyelesaikan konflik dengan Israel dan mendapat pengakuan sebagai negara yang merdeka.
"Kita tidak bisa menutup mata dan harus benar-benar menyadari bahwa Palestina butuh dukungan. Ini adalah persoalan yang serius karena menyangkut kedaulatan negara," kata Arreaza dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (22/4).
Kehadiran Venezuela dalam konferensi ini adalah dalam kapasitasnya sebagai negara peninjau dari kawasan Amerika Latin. Untuk menyelesaikan konflik Palestina, tutur Arrazea, negara-negara lain sebelumnya harus melakukan analisa mendalam mengenai sumber yang menyebabkan konflik itu terjadi.
"Kita harus mengetahui sumber konflik ini dari mana, seperti tentang kekuatan sepihak ('unilateral power') yang membuat konflik berkepanjangan ini bisa terjadi," ujarnya.
Menurut Arreaza, Venezuela menganggap keadaan yang terjadi di Palestina salah satunya disebabkan ada negara di dunia yang mengembangkan dirinya dengan cara yang berbahaya dan menciptakan risiko bagi negara lain.
"Mari berkaca dari persoalan Palestina. Venezuela sendiri berkomitmen penuh untuk terus mendukung Palestina melawan terorisme," katanya.
Menurut dia, keadaan pada masa kini tidak jauh berbeda dengan keadaan 60 tahun lalu saat KAA pertama kali diadakan di Bandung.
"Perjuangan untuk melawan kemiskinan, pengangguran, menegakkan keadilan, pendidikan untuk semua, perdamaian, kemakmuran, keseteraan dan penegakan hak-hak internasional untuk masyarakat masih harus terus dilakukan," ujar dia.