REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Seorang dosen Ilmu Filsafat dari Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB) berinisial MK diduga menginjak tafsir Alquran di dalam kelas.
Mantan Rektor UMSB, Shofwan Karim membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun ia membantah bahwa yang diinjak sang dosen adalah Alquran seperti yang beredar selama ini.
"Dia hanya bilang bahwa Alquran itu ciptaan kebudayaan, yang berbentuk Alquran sekarang buku tertulis," kata dia kepada Republika, Rabu (22/4).
Berdasarkan informasi yang Shofwan terima, menurut MK, Alquran yang sebenarnya berada di Lauh Mahfuz. "Bukan menginjak Alquran, apa dia gila menginjak Alquran," jelasnya.
Shofwan mengatakan, saat ini pihak rektorat telah memberhentikan MK. Pasalnya, setelah kejadian tersebut, muncul kegaduhan di kampus. Sehingga pihak rektorat menganggap MK yang bertanggung jawab atas kegaduhan tersebut. "Tapi karena menimbulkan kegaduhan, sudah diberhentikan oleh rektor," ujar dia.
Dikatakannya, kejadian itu terjadi pada 8 April 2015 lalu. Sebelum menginjak tafsir Alquran, MK berbicara soal filsafat pendidikan.