REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Tanah longsor masih mengintai warga sejumlah dusun di wilayah Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Ancaman bencana alam ini bahkan meluas. Sedikitnya ada tiga titik longsor yang terjadi bersamaan dengan turunnya hujan lebat di wilayah desa ini, pada Selasa (21/4) siang hingga petang.
Ketiganya di wilayah Dusun Kendal Ngisor, Dusun Nlumpak serta Dusun Sebakung. Sejauh ini belum ada warga yang diungsikan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa massal terkait potensi ancaman ini.
Berdasarkan pantauan di lokasi, longsor kembali terjadi di Dusun Kendal Ngisor, tepatnya pada tebing gunung Kelir, di lingkungan SMPN 3 Banyubiru yang sebelumnya telah dikosongkan.
Menurut warga yang tinggal di depan gedung sekolah ini, Margono (68 tahun) guguran material longsor kembali terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan desanya, Selasa sekitar pukul 14.00 WIB.
“Sebenarnya ini bukan longsoran baru, namun material longsor sebelumnya yang masih tertinggal pada tebing dan saat hujan deras material ini ikut larut dan kembalu gugur,” katanya.
Hal ini diamini oleh Kapolsek Banyubiru AKP Joko Pramono. Menurutnya, tebing gunung Kelir setinggi sekitar 300 meter sebelumnya sudah longsor pada Kamis 12 Maret 2015.
Akibatnya seluruh proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah ini diungsikan ke gedung SDN 02 Wirogomo yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari SMPN 3 Banyubiru.
Akibat tertutup material longsor, saluran irigasi mampat dan airnya meluber hingga mengalir ke halaman sekolah dan membawa lumpur yang pekat.
“Makanya, pagi ini Polres Semarang bersama- sama personil Polsek Banyubiru dan Koramil Banyubiru melaksanakan karya bakti membersihkan material longsoran,” ujarnya.