REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno L P Marsudi menegaskan hasil Pertemuan Tingkat Menteri Asia Afrika (Asia Africa Ministerial Meeting/AAMM) menilai Dasasila Bandung sebagai pedoman yang masih relevan untuk mengatasi berbagai tantangan masa kini.
"Dalam pertemuan tersebut muncul beberapa pemikiran, di mana para menteri (Asia Afrika) menekankan Dasasila Bandung masih relevan digunakan mengatasi berbagai tantangan masa kini," kata Menlu Retno di Jakarta, Rabu (22/4).
Pernyataan tersebut dia sampaikan saat melaporkan hasil AAMM pada Pertemuan Kepala Negara/Kepala Pemerintahan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC).
Menurut Retno, para peserta AAMM 2015 berpandangan Dasasila Bandung telah menjadi sebuah inspirasi bagi negara Asia-Afrika untuk memperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan dalam upaya mencapai perdamaian, kestabilan, dan kesejahteraan.
Pada kesempatan lain, Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh berpendapat Dasasila Bandung Dasasila Bandung adalah solusi yang sangat baik untuk mencegah dan menanggulangi konflik antarnegara di kawasan Asia dan Afrika.
"Dari sudut pandang India, saya meyakini kontribusi terbaik dari KAA (Konferensi Asia Afrika) pada 1955 adalah Dasasila Bandung. Jika Anda membaca Dasasila, itu sebenarnya pedoman utama agar tidak terjadi konflik antara negara-negara (Asia-Afrika)," kata Singh.