REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau meyakini frekuensi penerbangan baik rute domestik maupun internasional di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru akan kembali meningkat pada 2015. Sebelumnya pada 2014 frekuensi penerbangan di Pekanbaru turun hingga 50 persen.
"Kalau terkait penurunan frekuensi penerbangan, tahun lalu kita punya masalah serius yakni asap dari kebakaran hutan dan lahan. Jika sudah ada asap, maka tentunya pesawat tidak bisa terbang," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau, Said Syafruddin di Pekanbaru, Rabu.
Dia mengatakan tahun 2015 Pemerintah Provinsi Riau serta berbagai para pemangku kepentingan terutama kabupaten/kota di Riau telah mempunyai sistem penanggulangan kebakaran hutan dan lahan lebih baik, sehingga dapat mencegah sedini mungkin segala sesuatu yang dapat menyebabkan timbulnya asap.
Pada tahun 2013, tercatat jumlah frekuensi penerbangan baik rute domestik maupun luar negeri di Bandara Internasional SSK II Pekanbaru sebanyak 80 kali pulang pergi setiap hari. Namun jumlah itu mengalami penurunan 50 persen akibat persaingan sesama maskapai, lalu kebakaran hutan dan lahan dan penyebab lainnya.
"Jadi mudah-mudahan tahun ini dan tahun depan, asap tidak seperti tahun lalu sampai menutup bandara. Orang mau datang tidak bisa, kita pun tidak bisa ke luar. Itu jadi pengalaman bagi kita yang berdampak serius bagi dunia penerbangan di Riau," ucapnya.
Pihaknya mengajak kepada enam juta lebih penduduk di provinsi tersebut untuk tidak membakar hutan dan lahan karena dampaknya dirasakan masyarakat di Riau seperti infeksi saluran pernapasan akut, terganggunya pertumbuhan ekonomi akibat keterbatasan dalam transportasi dan lain-lain.
"Mudah-mudahan tahun 2015 ini tidak ada lagi, kalau kita secara bersama-sama tidak membakar lahan sembarangan yang menganggu dunia penerbangan," tegas Said.
Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Ibnu Hasan mengatakan saat ini terdapat sembilan maskapai yang menerbangi rute domestik dan internasional setiap hari seperti AirAsia, Batik Air, Citilink, Firefly, Garuda, Lion Air, Silk Air, Indonesia AirAsia dan Susi Air.
"Kalau untuk rute internasional hanya diterbangi tiga maskapai yakni Firefly rute Pekanbaru-Selangor, Malaysia dengan empat kali sepekan, lalu AirAsia rute Pekanbaru-Kuala Lumpur setiap hari dan Silk Air rute Pekanbaru-Singapura empat kali sepekan," katanya.