Rabu 22 Apr 2015 11:29 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Resmikan KAA, Jokowi Singgung Ancaman Radikalisme ISIS

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Pengendara motor melintas di dekat spanduk himbauan menolak ISIS yang terpasang di pinggir jalan Solo-Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (2/4).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Pengendara motor melintas di dekat spanduk himbauan menolak ISIS yang terpasang di pinggir jalan Solo-Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung ancaman kekerasan dan radikalisme yang disebarkan oleh kelompok ISIS saat membuka peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/4).

Jokowi menyerukan negara-negara di Asia dan Afrika untuk bersama-sama mengatasi ancaman tersebut demi menjaga stabilitas negara. "Kita harus bekerjasama dalam mengatasi ancaman kekerasan, pertikaian dan radikalisme seperti ISIS," ucapnya di hadapan ratusan delegasi negara-negara yang hadir.

Presiden Jokowi menilai, berbagai konflik internal dan eksternal yang melanda sejumlah negara di Asia dan Afrika telah menghambat pembangunan ekonomi. Oleh karenanya, dalam KAA tahun ini, Indonesia akan memprakarsai pertemuan informal dengan negara-negara kerja sama Islam (OKI) untuk mencari penyelesaian berbagai konflik yang melanda dunia Islam.

"Kita menuntut agar sengketa antarnegara tidak diselesaikan dengan kekerasan. Inilah tugas dan tantangan yang harus kita temukan dan rumuskan dalam sidang konferensi Asia Afrika ini," ucapnya.

Selain menyinggung masalah radikalisme, Jokowi juga menyatakan perang terhadap narkoba yang telah menghancurkan masa depan jutaan generasi muda bangsa-bangsa Asia Afrika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement