Rabu 22 Apr 2015 11:23 WIB

Jokowi: Indonesia Jadi Jembatan Penghubung Asia dan Afrika

  Bendera-bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) sudah terpasang di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (20/4).  (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika Bandung
Bendera-bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) sudah terpasang di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (20/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menegaskan Indonesia siap menjadi jembatan yang menghubungkan Asia dan Afrika dalam kerangka kerja sama politik, ekonomi dan budaya sebagai sebuah kerangka kerja sama baru negara-negara di kawasan tersebut menghadapi tantangan saat ini.

"Indonesia akan bekerja menjadi jembatan maritim yang menghubungkan kedua benua," kata Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika di Jakarta, Rabu (22/4).

Dengan konsep poros maritim yang saat ini menjadi salah satu fokus pemerintahannya, ia berkeyakinan hal itu juga dapat memberikan manfaat bagi pola hubungan kerja sama negara-negara Asia Afrika.

"Indonesia siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita itu hari ini dan besok kita berkumpul di Jakarta untuk menjawab tantangan. Hari ini dan besok dunia menanti langkah kita dengan membawa bangsa Asia Afrika berdiri sejajar (dengan bangsa lain)," ujarnya.

Presiden mengatakan ada tiga hal yang menjadi perhatian untuk mengembangkan kerja sama Asia Afrika saat ini. "Kita bisa melakukan semua itu dengan mengacu tiga cita-cita yaitu kesejahteraan, mempererat kerja sama untuk menghapuskan kemiskinan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan lapangan kerja," jelasnya.

Hal lainnya, kata Presiden, yaitu mengembangkan solidaritas dengan membangun kerja sama ekonomi dan juga membantu pembangunan infrastruktur. Dalam posisi inilah, kata Presiden, Indonesia siap menjadi jembatan kawasan Asia dan Afrika.

"Ketiga, stabilitas internal dan eksternal kita harus kerja sama atasi radikalisme seperti ISIS, kita juga harus memerangi penyalahgunaan narkotika serta mendorong penyelesaian pertikaian secara damai," paparnya.

Indonesia juga, kata Presiden, memprakarsai pertemuan negara-negara Islam dan juga memastikan menjaga stabilitas internal masing-masing negara sehingga memberikan kontribusi positif pada stabilitas kawasan dan global secara umum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement