REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, selama kuartal I tahun 2015 sebanyak 1.038.695 Teus atau turun dibandingkan kinerja tahun lalu pada periode yang sama sebanyak 1.079.575 Teus.
"Performa arus barang tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Penyebabnya, siklus yang terjadi setiap awal tahun di mana memang sering terjadi fluktuasi arus barang," kata Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Edi Priyanto, di Surabaya, Rabu (22/4).
Menurut dia, sejumlah indikator yang ikut menjadi penyebab penurunan pada kuartal pertama tahun ini di antaranya adanya musim barat. Apalagi, cuaca yang kurang bersahabat dan terjadi setiap November hingga Februari. "Akibatnya, hal itu menimbulkan omit (pembatalan pelayaran)," katanya.
Alasan lainnya, dipengaruhi adanya liburan panjang yang terjadi Tiongkok dan Taiwan pada perayaan tahun baru Imlek Februari lalu. Padahal, dua negara ini salah satu kantong perdagangan baik Jawa Timur maupun Indonesia. "Kalau masalah cuaca dan siklus tahunan seperti tahun baru Imlek, memang terjadi pada awal tahun," katanya.
Akan tetapi, tambah dia, pada tahun ini ada sedikit perbedaan. Apalagi, beberapa peralatan bongkar muat perusahaan itu ada yang baru datang dan belum terpasang. "Kondisi itu berpengaruh walaupun tidak terlalu besar," katanya.
Mengenai target arus petikemas tahun ini, diharapkan mencapai 5,1 juta Teus. Besaran itu mengalami kenaikan sekitar 18 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang tercapai 4,3 juta Teus.
"Kenaikan itu dipicu beroperasinya Terminal Multipurpose Teluk Lamong. Bahkan, dipengaruhi oleh kian meningkatnya arus barang di sejumlah daerah di wilayah kerjanya selama ini.