Rabu 22 Apr 2015 09:20 WIB

Terowongan Balingka Dibangun Agustus 2015

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indah Wulandari
Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Foto: ilham0191.wordpress.com
Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) segera mengerjakan fisik proyek terowongan Balingka sepanjang satu kilometer pada Agustus mendatang. Terowongan ini, diharapkan dapat mengatasi kemacetan di Bukittinggi dan memperlancar mobilitas Padang - Pekanbaru.

Kepala Dinas Prasara Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjaltarkim) Provinsi Sumbar, Suprapto menuturkan, pengerjaan terowongan Balingka (Kabupaten Agam - Kota Bukittinggi) sampai Sianok masih dalam tahap pembebesan lahan.

"Kita baru mulai melakukan pembebasan lahan, lahan yang belum bebas masih cukup panjang," kata dia, Rabu (22/4).

Dikatakannya, Prasjaltarkim juga tengah mengurus perizinan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal), Land Aquisition and Resettlemen Action Plan (LARAP) serta izin dari Kementerian Perhutanan (Kemenhut) RI.

"Meski kita membuat terowongan namun ada hutan di atasnya kita harus tetap meminta izin. Ini sudah ketentuannya, karena saya tidak mungkin memakan apa yang bukan hak saya," tutur Suprapto.

Ia menjelaskan, tidak ada masalah terkait Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (Dipa) karena telah dianggarkan pada masing-masing kabupaten/kota yang bersangkutan. Untuk dana awal terowongan Balingka - Sianok, ujar dia, Pemprov Sumbar mengucurkan Rp 40 miliar.

Ia mengatakan, untuk total anggaran keseluruhan pembangunan terowongan sepanjang satu kilometer dan lebar tujuh kilometer ini, menelan biaya Rp 2,5 triliun.

Suprapto menambahkan, pembangunan multiyears ini, menjadi prioritas pemerintah pada 2015. Untuk anggaran, langsung dikuncurkan dari pusat melalui dana APBN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement