Rabu 22 Apr 2015 04:54 WIB

Konflik Yaman, Kemenlu: Semua Harus Tunjukkan Islam Cinta Damai

Rep: C08/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir memberi keterangan pers terkait evakuasi warga negara Indonesia di Yaman saat menggelar pertemuan wartawan di Jakarta, Kamis (1/4).
Foto: Antara/Teresia May
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir memberi keterangan pers terkait evakuasi warga negara Indonesia di Yaman saat menggelar pertemuan wartawan di Jakarta, Kamis (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA- Juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir atau Tata mengatakan, konflik perang saudara yang tengah terjadi di Yaman sangat rumit untuk dicari jalan penyelesaiannya. Sebab, kata Tata, konflik di Yaman bukan semata-mata mengenai persoalan negara Islam.

Akan tetapi sudah meluas kepada konflik di berbagai sektor. “Intinya konflik di Yaman ini sangat rumit. Perlu ada strategi khusus dan kerjasama negara-negara Islam lain juga untuk meredamnya,” kata Tata kepada Republika, Selasa (21/4).

Caranya menurut Tata yang harus dilakukan oleh negara Islam termasuk Indonesia adalah agar giat mendorong dengan menunjukkan bahwa sebenarnya Islam sudah jelas mengajarkan tentang kedamaian. Ia menyebut hal ini tidak hanya secara sepesifik untuk konflik Yaman, akan tetapi untuk semua konflik yang terjadi di negara Islam lain di Timur Tengah.

Sebab, dengan amraknya konflik dan peperangan yang terjadi di negara-negara Timur Tengah kata Tata menjadi preseden buruk bagi Islam di mata dunia.

“Kita ingin mendorong Islam adalah suatu agama yang damai dan cinta kedamaian. Ini bukan bergerak untuk konflik di Yaman saja, atau negara A, negara B. tapi untuk semua konflik di negara Islam,” ujar Tata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement