REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rubaeah mengtakan, selain menjadi pembunuh nomor dua di Indonesia, penyakit kanker juga berpengaruh pada beban ekonomi. Menurutnya, kebanyakan penderita penyakit tersebut mereka yang berpenghasilan rendah dan menengah.
Karenanya, untuk mencegah kanker perlu dilakukan pemeriksaan dini. Sebab, rata-rata pasien datang ke dokter dalam kondisi sudah stadium lanjut sehingga sulit untuk dilakukan penyembuhan.
"Kanker juga menjadi penyebab utama kemiskinan, karena beberapa kasus yang menderita kanker banyak yang jatuh miskin. Harus mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan," katanya dalam acara pencanangan Gerakan Nasional Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/4).
Dalam penanganan kanker oleh Pemerintah Kota Bogor melalui program Jaminan Kesehatan Daerah, biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 476.234.000 pada tahun 2012. Jumlah tersebut membengkak dua kali lipat pada 2013 menjadi Rp 1,180 miliar.
"Tahun 2014 angka ini berkurang karena diakomodir oleh BPJS Kesehatan sehingga dana yang dikeluarkan Pemerintah Kota Bogor untuk jaminan kesehatan masyarakat Rp 311.811.000," kata Rubaeah.