REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Dinas Kesehatan Kota Denpasar menggelar vaksinasi kanker serviks massal. Dalam rangka memperingati hari Kartini, vaksinasi massal ini menyasar 2.464 orang bagi Siswi SMP Negeri se-Kota Denpasar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Luh Putu Sri Armini mengatakan kanker serviks merupakan penyakit terjadi pada daerah leher rahim yang merupakan pintu masuk menuju rahim. "Penyakit kanker serviks menjadi masalah kesehatan tersendiri bagi perempuan di Bali. Berdasarkan data kanker serviks menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian," katanya, Selasa (21/4).
Tercatat pada tahun 2011 jumlah penderita kanker serviks di Bali sebanyak 416 orang, 34 di antaranya berakhir dengan kematian. Di Kota Denpasar tahun 2012, tercatat sebanyak 109 orang menderita kanker serviks, 26 di antarannya berakhir dengan kematian. Tahun 2013 tercatat 20 penderita dan tahun 2014 tercatat 14 penderita.
Menurut dia, tingginya angka kematian akibat kanker serviks disebabkan karena faktor keterlambatan dalam deteksi dan pengobatan serta memperhatikan berbagai efek sosial dan ekonomi yang ditimbulkan. "Dinas Kesehatan menggandeng Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Cabang Denpasar melakukan kegiatan pengendalian kanker serviks deteksi dini dengan cara melakukan pelayanan Intra Vaginal Acetic Acid (IVA) dan papsmear yang bertujuan menemukan kasus secara dini," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, dengan penemuan kasus secara dini, sehingga penderita memungkinkan untuk dilakukan pengobatan tepat dan cepat, seperti Cryo Theraphi, serta melakukan upaya-upaya penaggulangan kanker terpadu paripurna melalui sekolah sejak tahun 2013.
Sri Armini lebih lanjut mengatakan sasaran dari vaksinasi kanker serviks pada tahun 2015 ini ditujukan pada siswi SMP Negeri kelas 1 se-Kota Denpasar dengan total sejak tahun 2013 sampai tahun 2015 sebanyak 8.077 siswi.