REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, perempuan memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya korupsi. Banyak hal kecil yang bisa dilakukan perempuan dan akan berimbas pada hal-hal besar terkait pemberantasan korupsi.
Pada hari Kartini ini, Khofifah menghimbau perempuan menjadi diri sendiri dan melakukan yang terbaik dengan segala yang dimiliki. Dia berharap perempuan tidak melakukan sesuatu di luar batas kemampuan dirinya dan keluarganya. Sebab, kata dia, hawa nafsu atau tuntutan lebih tidak akan pernah selesai jika dituruti.
"Jadi, ada pola konsumerisme yang seringkali muncul karena mereka mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan lain," kata dia dalam peringatan setahun Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) dan Hari Kartini di gedung KPK, Selasa (21/4).
Jika keinginan itu dimanjakan, perempuan akan mempunyai kebutuhan ekstra dari pemenuhan kebutuhan dasarnya. Sehingga, dia akan melakukan sesuatu di luar batas kemampuan sampai penuntutan terhadap orang lain. "Akhirnya dia menuntut keluarganya, menuntut suaminya, sampai batas-batas yang //luxury// (mewah)," ujar Ketua Muslimat NU itu.
"Kalau kata Gus Dur dulu, be your self and be the best. Tentu saja di diri kita sendiri, jangan mengidentifikasi diri kita menjadi orang lain, nanti jadi mengada-ada," ujar dia.
SPAK merupakan sebuah gerakan sosial perempuan melawan korupsi. Tahun ini SPAK genap berusia satu tahun dan diperingati bersamaan dengan Hari Kartini 21 April di gedung KPK. Gerakan ini dimulai pada 22 April 2014 dan telah merangkul 200 lebih perempuan sebagai fasilitator SPAK di 13 provinsi di Indonesia.
Beberapa menteri perempuan di Kabinet Kerja juga hadir dalam peringatan kali ini. Mereka adalah Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Serta hadir pula Istri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid.