REPUBLIKA.CO.ID, PASANGKAYU -- Konser raja dangdut Rhoma Irama untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat ke 12 tahun 2015 berlangsung ricuh. Sejumlah anak dan lansia terjepit pagar pembatas saat asyik menyaksikan konser yang dipusatkan di alun-alun kota Pasangkayu, Senin (20/4).
Konser yang awalnya berjalan lancar berubah jadi ricuh saat Bupati Mamuju Utara Agus Ambo Djiwa dengan ketua DPRD Mamuju Utara bernyanyi bersama Soneta Group. Larut dalam keasyikan berjoget sejumlah anak dan lansia terjepit pagar pembatas, saling dorong antara penonton di depan panggung tak terhindarkan, bahkan ada yang pingsan.
Akibatnya mereka harus dievakuasi dari kerumunan massa dan mendapat perawatan intensif oleh panitia pelaksana HUT Matra. Sejumlah anak-anak yang terlepas dari pantauan orang tuanya pun harus diumumkan dari pengeras suara akibat massa yang semakin asyik berjoget.
Beruntung kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, walapun sempat ricuh namun konser tetap berjalan dan dilanjutkan hingga selesai. Hadirnya sang Raja Dandut di daerah penghasil komoditi kelapa sawit ini mengakibatkan alun-alun kota Pasangkayu menjadi lautan manusia yang datang dari berbagai pelosok desa.
Rhoma membuka kemeriahan puncak hari jadi Mamuju Utara sekitar pukul 21.00 Wita malam dengan tembang berjudul "Apa Kabar". Puluhan lagu dangdut legendaris dibawakan Rhoma dengan cukup energik. Sampai lagu "Insya Allah" yang menjadi lagu pamungkas di ujung konser Rhoma dan Soneta Grup.
Ribuan masyarakat yang memadati alun-alun kota cukup betah menyaksikan penampilan sang raja dangdut dan soneta hingga akhir konser tersebut juga mengakibatkan jalan trans Sulawesi lumpuh total.