REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti politik dari Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (Lipi), Indria Samego mengatakan, sulit menebak konstelasi politik internal Partai Bulan Bintang (PBB). Menurut dia, partai yang punya gen politik Masyumi itu, terkesan tak inklusif.
Meskipun begitu, Indria mengatakan Mukhtamar PBB pekan ini sepertinya sudah bisa diterka. Dari beberapa calon ketua umum yang disajikan oleh media, menurut dia, Ketua Dewan Syuro, Yusril Ihza Mahendra adalah yang paling populer.
"Ya, kalau Yusril yang maju, pastinya dia menang," ujar dia, saat dihubungi, Senin (20/4).
Menurut Indria, majunya Yusril tentu punya maksud dan ambisi politik. PBB kata dia, dua kali pemilu, tak bisa masuk Parlemen dan tak masuk dalam 10 partai pemenang pemilu. Karena itu, perlu bagi partai tersebut untuk menguatkan kepemimpinan partai untuk pesta demokrasi selanjutnya.
Pun kata dia, hadirnya Yusril dalam bursa pencalonan menyimpan ambisi politik lain. Yaitu, untuk bisa dicalonkan sebagai presiden pada pilpres mendatang. Sebab, kata dia, bisa jadi ambang batas minimal partai politik dalam pilpres mendatang tak memerlukan syarat dalam mengajukan calon.
"Tapi ini kecil kemungkinannya. Karena harusnya syarat dukungan itu dinaikkan. Bukan dihapus," ujar dia.
Namun, Indria memprediksi, tetap sulit bagi PBB untuk bisa berkiprah kembali dalam politik nasional. Selama ini partai tersebut tak punya reputasi dan kepemimpinan yang menonjol.
"Saran saya carilah ketua umum yang dikenal masyarakat dan punya latar belakang yang baik," sambung dia.