REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan menjajaki kerjasama dengan Plan International Indonesia, sebagai usaha menekan jumlah pengangguran kaum muda di Indonesia.
“Akses bagi tenaga kerja usia muda ini harus diperluas agar dapat memperoleh pekerjaan yang layak atau mampu mengembangkan usaha mandiri. Ini yang menjadi perhatian pemerintah secara khusus,” kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri sesuai menerima Direktur Plan International Indonesia Nono Sumarno di kantor Kemnaker, Senin (20/4).
Hanif menyatakan bentuk kerjasama terdiri dari berbagai macam program. Yakni, peningkatan keterampilan tenaga kerja muda dan pelatihan wirausaha di balai latihan kerja (BLK).
Hanif mengatakan, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan para tenaga kerja usia muda yang jumlahnya kian meningkat dari tahun ke tahun.
Para kaum muda yang berusia antara 15-24 tahun itu harus dipersiapkan agar bisa bersaing dalam pasar kerja.
“Program pemberdayaan ekonomi tenaga kerja usia muda harus disertai kesiapan kompetensi dan keterampilan kerja sehingga kemampuannya dapat sesuai dengan kebutuhan dunia pasar kerja, “ kata Hanif.
Upaya yang dilakukan antara lain perbaikan layanan informasi lowongan pekerjaan, penyelenggaraan bursa kerja, pelatihan keterampilan kerja, pengembangan usaha kecil dan menengah, serta kewirausahaan.
Hanif mengatakan, untuk mewadahi penyiapan keterampilan kerja, pihaknya memberdayakan 276 BLK yaitu 14 BLK milik Kemnaker dan 262 BLK milik pemda untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja usia muda ini.
Bahkan secara khusus, kata Menaker Hanif pihaknya menyiapkan anggaran untuk tenaga kerja muda melalui beberapa empat program kerja yang akan segera dijalankan pada tahun anggaran 2015.
Program kerja tersebut, meliputi Pengembangan Tenaga Kerja Muda Rentan, Pemberdayaan Tenaga Kerja Muda dan Wanita Melalui Bantuan Sarana Usaha, Pendayagunaan Tenaga Kerja Sarjana Sukarela (TKS) dan Tenaga Kerja Sarjana Sukarela (TKS) sebagai Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional (TKPMP).