Senin 20 Apr 2015 22:15 WIB

Jonan: Biaya Pencarian dan Evakuasi Airasia Rp 1 Triliun

Menhub Ignasius Jonan
Foto: antara
Menhub Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebutkan pencarian dan evakuasi korban berikut badan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh pada 28 Desember 2014 menghabiskan dana hingga Rp 1 triliun.

"Pencarian AirAsia itu lebih dari Rp1 triliun," kata Jonan saat berdiskusi dengan wartawan di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin.

Jonan mengatakan Rp1 triliun terdiri dari dana Kemenhub, Badan SAR Nasional, Komite Nasional Keselamatan Transportasi serta TNI dan Polri.

Biaya itu dikwemukakan Menhub menanggapipernyataan salah satu kementerian yang mengklaim bahwa wisatawan mancanegara turun hingga 15 persen, antara lain dipengaruhi oleh penutupan rute AirAsia untuk Singapura-Surabaya.

Jonan mengatakan pernyataan tersebut tidak sesuai dengan data yang dimiliki oleh Kemhub bahwa sebagian besar penumpang dalam rute tersebut tercatat berpaspor Indonesia.

"Kalau memang berani menjamin itu berpengaruh, tulis surat ke saya. Kita 'enggak' berani kasih izin sebelum hasil KNKT, kalau kecelakaan siapa yang mau tanggung jawab," katanya.

Menurut dia, pemasukan yang dihasilkan dari kedatangan wisatawan mancanegara tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kecelakaan.

"Penyelamatan AirAsia lebih dari Rp1 triliun, kecuali kalau pemerintahnya menyatakan standar keselamatan itu tidak penting," katanya.

Jonan mengatakan pihaknya baru berani memberikan kembali izin rute tersebut terhadap AirAsia jika hasil dari investigasi KNKT sudah dirilis. "Kalau sudah ada 'corrective action', (kemungkinan) kita akan buka lagi," katanya.

Sebelumnya, CEO AirAsia Tony Fernandes menyatakan bahwa pihaknya akan kembali mengajukan izin rute AirAsia Surabaya-Singapura karena permintaan dari para penumpang masih tinggi.

Tony menjelaskan permintaan tersebut dikarenakan banyak hubungan bisnis, pendidikan dan pariwisata yang dijalin dari rute tersebut.

Misi pencarian korban dan pesawat AirAsia telah berlangsung hingga kurang lebih satu bulan dan masih menyisakan duka bagi keluarga yang ditinggalkan, sedangkan sejumlah negara memuji pencarian dan cepatnya penanganan terhadap musibah tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement