REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tingkat kecelakaan lalu lintas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terbilang masih tinggi yakni mencapai 600 kejadian. Kecelakaan didominasi kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat secara umum.
"Jumlah tingkat kecelakaan yang ada cukup besar sampai 600 pertahun di NTB tergolong besar, dimana pelajar dan mahasiswa paling mendominasi," kata Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin kepada wartawan seusai acara sosialisasi peraturan lalu lintas di Kota Mataram, Senin (20/4).
Menurutnya, diperlukan sosialisasi yang banyak agar kesadaran masyarakat khususnya pelajar bisa menjalankan peraturan berlalu lintas sehingga bisa menurunkan angka kecelakaan. Oleh karena itu, dirinya menyambut baik dengan kegiatan sosialisasi peraturan lalu lintas yang dilakukan oleh kepolisian.
"Yang ditekankan itu mengenai kesadaran berlalu lintas sehingga bisa menurunkan angka kecelakaan. Zero accident itu tidak mungkin tapi upaya menurunkan itu harus dilakukan," ungkapnya.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak membawa motor ke sekolah terutama pelajar yang belum mempunyai SIM. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas. Selain itu, dirinya mengingatkan masyarakat agar tunduk kepada aturan lalu lintas.
"Kesadaran berlalu lintas dengan benar jangan hanya karena ada petugas. Dia harus tertib meski tanpa petugas," katanya.