REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan imunisasi akan menyelamatkan anak Indonesia. Menurut Ketua IDAI, Aman Bhakti Pulungan, ada kewajiban moral melakukan vaksin imunisasi untuk anak sebaik-baiknya.
“Sebab, imunisasi akan menyelamatkan anak Indonesia,” katanya di Jakarta, Senin (20/4).
Jika imunisasi tidak dilakukan, ia khawatir penggunaan asuransi maupun jaminan kesehatan nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bisa bangkrut. Sebab, penyakit yang seharusnya bisa diimunisasi, namun ternyata kembali menjangkiti lantaran tidak dilakukan imunisasi.
“Seperti di Amerika Serikat (AS) saja ketika terjadi wabah campak di 20 negara bagian menghabiskan biaya puluhan juta dolar AS,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, kematian anak-anak Indonesia dari era 1990 hingga 2012 terus turun karena pelaksanaan imunisasi seperti vaksin pertusis. Selain itu, kata dia, imunisasi adalah cara paling efektif menekan biaya.
“Terbukti dengan imunisasi kita tidak perlu sakit. Kalau imunisasi tidak dilakukan, terpaksa kita sakit dulu dan diobati dan hasilnya dihitung-hitung biaya untuk vaksinasi dengan biaya pengobatan ternyata harganya lebih murah,” ujarnya.
Ini belum ditambah dengan risiko belum tentu sembuh, mati atau cacat. Untuk itu, kata dia, semua peneliti di dunia berlomba mencari vaksin baru untuk penyakit-penyakit.
Bahkan, vaksin yang diteliti tidak hanya untuk penyakit menular. Kini penyakit tidak menular seperti hipertensi juga telah ditemukan vaksin imunisasinya.
“Jadi, imunisasi dasar wajib hukumnya. Kalo tidak itu bisa dikatakan perbuatan kriminal karena peraturan menteri kesehatan (permenkes) Indonesia,” ujarnya.