Senin 20 Apr 2015 18:42 WIB

Sertifikasi Halal di NTB Minim

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agung Sasongko
  Petugas Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) (kanan) sedang menerangkan proses sertifikasi halal kepada pengusaha restoran di kantor MUI Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) (kanan) sedang menerangkan proses sertifikasi halal kepada pengusaha restoran di kantor MUI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Nusa Tenggara Barat, Husni Fahri mengatakan, jumlah hotel yang sudah melakukan sertifikasi halal terbilang masih sedikit. Salah satu penyebabnya kesadaran para pelaku hotel yang minim.

“Sertifikasi halal di NTB kurang dari sepuluh hotel yang telah bersertifikasi halal,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Senin (20/4). 

Karena itu, pihaknya akan membuat gerakan lebih masif agar hotel bisa melakukan sertifikasi halal. Dimana saat ini tengah menyusun proposal bekerjasama Majelis Ulama Indonesia NTB untuk mempercepat setifikasi halal

Ia menuturkan, sertifikasi halal tidak hanya digalakan untuk hotem namun Termasuk sektor yang lainnya dengan pendekatan menjemput bola. Dirinya menjelaskan NTB dengan mayoritas muslim terbesar memang harus mempunyai sertfikasi halal.

Husni mengatakan, saat ini pihaknya akan mendatangi pelaku usaha satu persatu agar sertifikasi halal bisa segera dilakukan dan terealisasi di seluruh hotel yang ada termasuk untuk sektor kuliner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement