Senin 20 Apr 2015 15:40 WIB

Tiket KA Bandara Dibanderol Rp 100 Ribu

Penumpang kereta bandara bersiap naik ke gerbong menuju Bandara Kualanamu di Stasiun Kereta Api Besar, Medan, Sumut, Jumat (31/10). (Antara/Irsan Mulyadi)
Penumpang kereta bandara bersiap naik ke gerbong menuju Bandara Kualanamu di Stasiun Kereta Api Besar, Medan, Sumut, Jumat (31/10). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Railink Heru Kuswanto mengatakan tiket kereta api Bandara Soekarno-Hatta ditaksir dibanderol sekitar Rp 100 ribu.

"Untuk tiket sekitar Rp 100 ribu, dari stasiun mana saja," kata Heru usai penandatanganan kerja sama pernjanjian kredit dengan empat bank di Jakarta, Senin (20/4).

Heru menjelaskan tarif tersebut tidak berlaku progresif, artinya tarifnya tetap dari stasiun manapun. Dia mengatakan pertimbangan penetapan tarif tersebut sama halnya di Bandara Kualanamu yang tarifnya Rp 100 ribu.

"Nanti kita terapkan juga sistem 'ticketing' dan link perbankan, ada 'vending machine' ada pembelian langsung," katanya.

Dia mengatakan rangkaian kereta terdiri dari enam kereta yang bisa memuat 272 penumpang. Kereta tersebut juga diperkirakan hanya membutuhkan waktu tempuh 50-60 menit dari Manggarai sampai Bandara Soekarno-Hatta.

Heru mengatakan nantinya KA Bandara tersebut akan terintegrasi dengan halte Transjakarta dan "Mass Rapid Transit" (MRT).

"Jam beroperasinya mengikuti penerbangan. Jika jam penerbangannya jam 05.00 WIB, kita sudah beroperasi jam 04.00 WIB," katanya.

Dia menyebutkan nantinya akan ada 124 perjalanan kereta dalam sehari dan kereta tersebut tidak diperuntukkan untuk penumpang berdiri.

Untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana KA Bandara Soekarno-Hatta, PT Kereta Api Indonesia pada Senin (20/1) meraih perjanjian kredit dengan bank sindikasi terdiri dari empat bank, di antaranya Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia dan Bank Mandiri senilai Rp 1,4 triliun atau 84 persen dari total biaya proyek pembangunan prasarana.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement