Ahad 19 Apr 2015 20:41 WIB

Vanuatu Buka Kedutaan di Indonesia setelah KAA

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang dijalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/Tahta Aidilla).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang dijalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (15/4).(Republika/Tahta Aidilla).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Asia Afrika ke-60 yang hari ini mulai digelar di Jakarta telah melahirkan kesepakatan politik antara Indonesia dengan Vanuatu, sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan. Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsoedi mengatakan, Vanuatu akan segera membuka kedutaan besar di Jakarta.

"Kita cukup senang dan menyambut baik keputusan pemerintah Vanuatu untuk membuka kedubes di Indonesia," kata Retno di Jakarta Convention Center, Ahad (19/4). Dalam waktu dekat, Indonesia dan Vanuatu akan melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas teknis pembukaan kedutaan besar di Jakarta tersebut.

Vanuatu adalah satu di antara sedikit negara di Samudera Pasifik yang belum memiliki kedutaan besar di Indonesia. Sebab, negara-negara Samudera Pasifik lain seperti Fiji, Kepulauan Solomon, dan Papua Nugini telah memiliki perwakilan di Indonesia.

Selain membicarakan pembukaan kedutaan, sambung Retno, ia dan Menteri Luar Negeri Vanuatu juga membahas sejumlah isu penting lain, di antaranya masalah agrikultur dan ekonomi.

Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah peringatan ke-60 KTT Asia Afrika. Forum berskala internasional tersebut akan digelar dalam dua sesi. Sesi pertama akan berlangsung di Jakarta pada 19 sampai 23 April. Adapun sesi kedua akan digelar di Bandung pada 24 April. Ada 89 perwakilan negara-negara dari Asia dan Afrika yang mengirimkan delegasinya dalam acara tersebut. Kemungkinan, jumlah itu akan bertambah hingga 90 peserta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement