REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 90 negara peserta Konferensia Asia Afrika akan mengikuti Asian African Ministerial Meeting (AAMM) KAA di Jakarta Convention Center, Senin (20/4). Angka tersebut dilontarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir di sela-sela acara Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting/SOM), Ahad (19/4).
"Saya tidak tahu pasti negaranya, yang jelas jumlahnya saat ini 90 negara," kata dia.
Sebelumnya, Aramanatha mengatakan, negara yang hadir dalam acara KAA ini baru mencapai 86 negara pada pagi tadi. Meski jumlah negara peserta bertambah, ia mengaku jumlah kepala negara yang hadir masih berjumlah 32 negara.
Dalam pertemuan AAMM nanti, tiga dokumen akan kembali dibahas pada tingkat menteri. Yaitu, Bandung Message, Deklarasi NAASP, dan Deklarasi Palestina.
Pertemuan itu juga akan membahas dua usulan saat perundingan di New York akhir Januari lalu. Usulan tersebut yakni membuat pertemuan tingkat menteri tiap dua tahun sekali dan membuat adanya sebuah pusat koordinasi antar Asia Afrika atau Asian African Centre.
"Center tersebut untuk mengkoordinasikan berbagai kerjasama antar Asia Afrika," ungkapnya. Dengan begitu, komunikasi kerjasama kawasan Asia Afrika dapat lebih maksimal. Tata juga berharap bila center tersebut dapat berada di Indonesia. "Harapannya kita, (Asia Afrika center) akan ada di Indonesia," ungkapnya.