REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Sri Purnomo berjanji akan segera berkoordinasi dengan Pemkot Jogja untuk mengatasi masalah genangan air di Jalan Teknika UGM. Sebab, menurutnya penyelesaian masalah di daerah perbatasan itu, mesti mematuhi standar operasional prosedur yang ada.
"Ya supaya tidak melanggar SOP, kami harus berkoordinasi dulu. Kami akan mencari cara bagaimana banjir di jalan depan fakultas teknik UGM itu bisa selesai," ujarnya saat ditemui dalam acara Peresmian Masjid Ar-Rahman Poespodihardjo, RSIY, Kalasan, Ahad (19/4).
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Sleman, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan mengaku kesulitan dalam membenahi drainase sekitar UGM yang selalu dilanda banjir saat hujan.
Kepala Seksi Drainase Bidang Permukiman, Dinas PUP Sleman, Zaini Anwar menyampaikan, kesulitan itu ditimbulkan oleh tiga hal.
Pertama, kurang lubang. Dua, saluran drainase sering tersumbat sampah. "Ya setiap kali kami memantau lokasi, pasti ada saja sampah yang menyumbat. Seperti ban bekas, batok kelapa, dan plastik," ujar Zaini.
Kalaupun masyarakat tidak sengaja membuang ke saluran air, sampah-sampah tersebut bisa saja menyumbat karena terbawa aliran setelah hujan.
Kesulitan yang ketiga timbul karena area aliran air di wilayah UGM memiliki banyak fungsi. Di antaranya sebagai drainase, aliran suplesi air untuk daerah Kota Jogja, dan irigasi.
"Karena itu, banjir di daerah tersebut sulit diselesaikan. Padahal kalau hanya untuk drainase kan airnya bisa dibuang ke Sungai Gajah Wong," kata Zaini menjelaskan.
Ia menuturkan, upaya Dinas PUP sejauh ini adalah membersihkan saluran-saluran air di daerah rawan genangan. Adapun wilayah yang rawan seperti di Jembatan barat dekat UGM, Jalan Monjali, Jalan Teknika UGM, dan jalan di depan Terminal Jombor.
Zaini menuturkan, masalah ini harus diselesaikan bersama antara Pemkab Sleman, Pemprov DIY, dan Pemkot Jogja. Sebab wilayah yang tergenang berada di perbatasan antara Kabupaten Sleman dan Kota. Bahkan menurutnya, yang lebih berwenang untuk perkara drainase ini adalah Pemerintah Provinsi.
"Dulu kan masalah itu berada di bawah wewenang Pemprov. Dialihkan ke Sleman kan baru dua sampai tiga tahun ini," tutur Zaini.
Sebelumnya genangan air di sekitar Jalan Teknika UGM memang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Sebab jika hujan deras, genangan air bisa setinggi betis. Akibatnya banyak mesin motor yang melintas mati atau mogok.