Ahad 19 Apr 2015 20:17 WIB

YLKI Sepakat Penghapusan Premium

Rep: C85/ Red: Indira Rezkisari
Penjual melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di salah satu kios pengisian BBM Pertamini di Jakarta, Senin (2/2).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Penjual melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di salah satu kios pengisian BBM Pertamini di Jakarta, Senin (2/2).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia justru mendukung rencana pemerintah bersama Pertamina untuk secara bertahap menghapuskan BBM jenis Premium. Ketua Harian YLKI Sudaryatmo mengungkapkan, justru YLKI sudah mendesak pemerintah untuk lakukan penghapusan terhadap Premium sejak tahun 2000-an lalu.

Sudaryatmo mengatakan, ada dua bahan pertimbangan utama terkait dukungan untuk penghapusan premium ini. Pertama, katanya, adalah pertimbangan lingkungan. Premium dengan kandungan oktan rendah dibanding BBM jenis lainnya, dianggap tidak ramah lingkungan. Selain itu, poin kedua adalah faktor spesifikasi yang dimiliki oleh kendaraan bermotor. YLKI mencatat, kendaraan bermotor produksi tahun 2000-an ke atas memiliki mesin yang sesuai untuk BBM dengan oktan tinggi.

"Jadi kalau pandangan kami langkah yang harus dilakukan adalah kalau pemerintah serius, dilembagakan dong. Dan YLKI sendiri kritik industri otomotif karena mereka selama ini telah membodohi konsumen. Yang penting produknya laku," jelas Sudaryatmo, Ahad (19/4).

Namun meskipun mendukung dari segi lingkungan dan teknis otomotif, YLKI mendesak pemerintah untuk lakukan sosialiasi. Selain itu, YLKI mempertanyakan mekanisme penentuan harga yang dilakukan oleh Pertamina. Sudaryatmo meminta kepada pemerintah untuk tetap mengambil peran dalam penentuan harga Pertalite. "Apakah dilepas ke pasar kebijakan yang baik?" ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement