Ahad 19 Apr 2015 11:45 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Selama KAA, Jokowi Lakukan 18 Pertemuan Bilateral

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Agung Sasongko
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan) melakukan Gladi Kotor Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dan 10 Tahun Kemitraaan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) di Bandara Halim Perd
Foto: Antara
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan) melakukan Gladi Kotor Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dan 10 Tahun Kemitraaan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) di Bandara Halim Perd

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 resmi dimulai hari ini, Ahad (19/4). Selama forum internasional tersebut berlangsung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan 18 negara.

 

Penanggung jawab KAA, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pertemuan bilateral tersebut akan mulai digelar pada 21 hingga 23 April. Adapun lokasinya bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) yang menjadi lokasi utama penyelenggaraan KAA di Jakarta.

 

"Di sini ada tempat bilateral meeting. Jadi nanti gantian selama tiga hari," ujarnya di JCC.

 

Lebih lanjut, Luhut menambahkan, sejumlah isu akan dibahas Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral, di antaranya mengenai isu keadilan global, kemanusiaan, narkoba dan konflik yang terjadi di Timur Tengah.

 

"Kalau kita lihat sekarang sudah ratusan ribu yang mati di Suriah. Kita tidak bisa menutup mata," ucap Kepala Staf Kantor Kepresidenan tersebut.

 

Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah peringatan ke-60 KTT Asia Afrika. Forum berskala internasional tersebut akan digelar dalam dua sesi. Sesi pertama akan berlangsung di Jakarta pada 19 sampai 23 April. Adapun sesi kedua, yakni acara peringatannya akan digelar di Bandung pada 24 April.

 

KTT Asia-Afrika akan melahirkan deklarasi dukungan untuk Palestina, Pesan Bandung dan deklarasi untuk menghidupkan kembali New Asian-African Strategic Partnership (NAASP).

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement