REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER --Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur meningkatkan budidaya ikan patin dengan membuat program pembenihan sendiri.
"Kami mendatangkan indukan ikan patin dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) di Sukabumi untuk menambah jumlah benih ikan patin di Jember," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kelautan Jember, M. Cahyono, Sabtu (18/4).
Menurut dia, sejumlah pembudidaya ikan patin mulai kesulitan mendapatkan benih, padahal budidaya ikan air tawar tersebut mulai dilirik para peternak ikan.
"Sejumlah peternak telah menjalin kerja sama dengan salah satu pabrikan besar yang ada dim Kota Surabaya karena budidaya ikan patin menjadi peluang bisnis yang menguntungkan," ujarnya.
Untuk mengatasi masalah benih patin, Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kelautan telah menyiapkan dua tempat pembenihan di Kecamatan Rambipuji dan Kalisat.
"Kami menyebar 140 ekor induk ikan patin yang dibeli dari BBPBAT Sukabumi, Jawa Barat, dan menghasilkan sekitar 10 ribu telur untuk dijadikan benih," katanya.
Sejumlah sarana dan prasarana, terutama listrik sebagai salah satu komponen penetasan telur di dua tempat pembenihan ikan patin di Kecamatan Rambipuji dan Kalisat juga akan dipenuhi.
Ia berharap para pembudidaya ikan patin tidak lagi kesulitan untuk mencari benih patin ke luar kota seperti di Tulungagung dan Bogor.
Data Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kelautan Jember tercatat sebanyak 60 kelompok petani ikan di kecamatan Kencong dan Gumukmas yang membudidayakan ikan patin.
Salah satu pembudidaya ikan Patin di Desa Muneng, Kecamatan Kencong Jember, Muhammad Ilyas mengatakan para peternak ikan tawar mulai melirik budidaya ikan patin karena lebih menguntungkan.
"Pendapatan dari budidaya ikan patin jauh lebih besar dibandingkan budidaya ikan jenis lain karena saya pernah juga membudidayakan ikan lele dan gurame, namun harga gurame terus anjlok. Sedangkan harga ikan patin cukup stabil," katanya.