Sabtu 18 Apr 2015 15:40 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Tinjau Persiapan KAA, JK dan Luhut Mesra

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wapres Jusuf Kalla.
Foto: Antara
Wapres Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla pagi ini mengecek persiapan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA). Dalam acara ini, JK didampingi oleh Penanggungjawab kegiatan perayaan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang juga merupakan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan.

Saat ditanya oleh awak media terkait keakraban antara Wapres JK dengan Luhut, Kalla pun justru bertanya balik. "Emangnya tidak?," kata Kalla di JCC, Sabtu (18/4).

Kemudian, saat awak media menyatakan adanya pertentangan antara Wapres dengan Luhut terkait Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2015 tentang Kantor Staf Presiden, JK pun menolak menanggapinya.

"Dia selalu mengganti saya, sama diperdagangan dia pengganti saya," tambah JK.

Sedangkan, Luhut menyebut JK sebagai atasannya dalam pemerintahan. Namun, saat akan memberikan komentarnya, Luhut justru sempat salah menyebut nama JK . "Pak Jokowi ini, eh Pak JK kan bos saya," kata Luhut.

Luhut Binsar Panjaitan diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada 2000-2001. Sebelum ia menjabat, Jusuf Kalla juga menduduki posisi sebagai Menteri Perdagangan terlebih dahulu.

Seperti diketahui, Wapres JK sempat mengkhawatirkan adanya tambahan porsi kewenangan serta tumpang tindih kewenangan terhadap Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Pandjaitan untuk mengendalikan program prioritas nasional. Namun kemudian, setelah bertemu dengan Luhut Wapres menegaskan tak ada pembagian porsi kewenangan dalam menjalankan pemerintahan.

 

Dalam pengecekan persiapan KAA, JK turut didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Penanggungjawab kegiatan perayaan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang juga merupakan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement